Inversi Geofisika (Rangkuman Buku
Pemodelan Inversi Geofisika oleh Dr. Hendra Grandis)
By : Angga Vertika Diansari
Parameter
model, model, dan respon model.
Misalkan ada suatu benda di bawah permukaan
berupa bola padat yang memiliki densitas dan kedalaman tertentu. Lalu dengan
pengukuran, kita mendapatkan nilai gravitasinya. Dari gravitasi tersebut akan
kita olah sehingga kita mendapatkan hasil suatu grafik.
Maka yang dikatakan data adalah nilai
gravitasi tersebut. Yang disebut model adalah bola padat, dan yang disebut
respon model adalahgrafik tersebut, sedangkan parameter model adalah nilai
densitas dan kedalaman dari bola tersebut.
Data à
kualitas sesuatu berdasarkan pengukuran dan pengamatan. Data bisa berupa nilai
dan informasi.
Model à
merupakan hubungan matematis antara data dan parameter model. Secara umum model
dibagi menjadi dua, model yang bersifat linier dan nonlinier.
Parameter model à merupakan kuantitas numeric dari
sesuatu yang tidak diketahui dan ingin didapatkan.
Mengapa
solusi model tidak unik?
Ada beberapa factor yang menyebabkan
ketidakunikan solusi model, seperti :
1.Berdasar sifat fisis fenomena yang
ditinjau (dari sumbernya)
2.Kesalahan dari pengukurannya, bisa dari
manusianya, bisa dari alatnya
3.Adanya galat/ kesalahan
4.Adanya noise/derau/ bising pada data
Lalu,
seperti apa contoh kasus ketidakunikan solusi tersebut?
Ada 2 macam kasus ketidakunikan solusi
model, yaitu :
1. Data/anomaly geofisika tidak dapat
mendefinisikan sumber penyebeb benda anomaly secara unik
*Ambiguitas
Ex
: Pemodelan gravitasi dan magnetic à
kombinasi parameter model yang berbeda (missal bola homogeny dengan parameter
kedalaman, ukuran, rapat massa) kok bisa menghasilkan anomaly yang sama di
permukaan bumi?
*Ekivalensi
Ex
: Pemodelan geolistrik 1 Dimensi à
kombinasi tahanan jenis dan ketebalan lapisan yang berbeda kok bisa
menghasilkan kurva yang sama atau hamper sama?
2. Data tidak sempurna/ kurang akurat
karena mengandung kesalahan.
Lalu,
bagaimana SOLUSInya?
Solusinya bisa dengan menyertakan “a
priori” atau informasi tambahan yang dapat memberikan batasan/ kendala
(constrain) bagi solusi/model.
Contoh : hasil model dari metode
geofisika yang lain, kondisi geologi/tektonik/hal lain yang telah diketahui
Aspek-
aspek pemodelan
Ada 4 macam, yaitu :
1. Representatif
è Merumuskan
hubungan antara hasil observasi (data) denganparameter model
è Berupa
formulasi matematis yang mendasari fenomena/ system tersebut
è Penyederhanaan
kondisi bawah permukaan yang direpresentasikan oleh suatu model
2. Pengukuran
è Untuk
menguji apakah representasi model telah sesuai kenyataan yang sebenarnya atau
tidak
3. Estimasi
è Memperkirakan
parameter model (berdasarkan data pendukung yang relevan), juga dimodisikasi
agar model dan data saling bersesuaian.
4. Validasi
è Menguji
apakah parameter model yang dipilih dapat menjelaskan data observasi atau tidak
è Kalo
data hasil representasi dengan data yang diukur di lapangan tidak sesuai, maka
parameter model harus divalidasi dengan dimodisikasi
Ada berapa macam pemodelan?
Ada 2 macam :
1. Forward modeling (pemodelan ke depan) à mencari data
è Merupakan
proses memprediksi/ ngitung DATA berdasarkan MODEL matematis dengan memberikan
nilai tertentu pada PARAMETER MODEL
è Melakukan
coba-coba (trial and error) untuk mencari kesesuaian antara data teoritis
dengan model
Model/respon model à Parameter model à data
2. Inverse modeling (pemodelan ke belakang) à mencari model
è Memperkirakan
nilai numeric MODEL parameter berdasarkan data hasil observasi menggunakan
MODEL tertentu
è Melakukan
pencocokan data (data fitting) untuk mencari parameter model yang hasilin
respon model yang cocok/fit dengan data pengamatan
Data à
parameter model à Model
Hubungan data (N) dan parameter model (M),
perbedaan terletak pada solusi modelnya (baca tentang inverse linier dengan a
priori)
1.Under determine (N < M)
Solusinya m=Gt*[inverse(Gt*G)]*d
2.Even determine (N=M)
Solusinya m=[inverse(G)][d]
3. Over determine (N>M)
Solusinya m=[inverse(Gt*G)][Gt*d]
4. Mix determine à kombinasi over dengan under
Solusinya m=inverse(Gt*G+E^2)*(Gt*d)
Inverse
Modelling
Ada 2 macam inverse modeling, yaitu :
1.Inverse-linier
2.Inverse-nonlinier
Inverse-Linier
Ada 3 macam yang dibahas, yaitu :
1.Inversi Linier garis lurus
2.Inversi kuadratik à parabola
3.Inversi linier berbobot
Untuk inverse linier garis lurus dengan inverse
kuadratik perbedaannya terletak pada matrix kernel (G) nya.
Inversi linier garis lurus, G=[1 n]
Inversi linier parabol, G=[ 1 n n^2]
Untuk inverse linier berbobot, yaitu
dengan menambahkan suatu bobot We ke dalam perhitungan. We merupakan sebuah
matriks diagonal, memiliki nilai hanya pada diagonal-diagonalnya, selain
diagonal nilainya nol.
Nilai bobot ini ada 2 macam, yaitu bobot
subjektif dan bobot objektif.
Nilai bobot subjektif terserah kita,
asalkan prinsipnya data yang nakal/ “outlier” diberi bobot kecil, sedangkan data
yang baik diberi bobot besar.
Nilai bobot onjektif dicari dari nilai
variannya. Besarnya bobot ini adalah 1/(varians^2).
Step-step menghitung solusi inverse :
1.Tentukan d dan G
2.Cari Gt
3.Cari Gt*G dan Gt*d
4.Cari inverse(Gt*G) à matrix (2x2) atau
(3x3)
5.Hitung m= [inverse(Gt*G)](Gt*d)
###
2 komentar:
Terimakasih rangkuman ini sangat membantu saya
maaf sebelumnya mau tanya prof. klu ini bgmn yah ? mohon bantuannya....Pada contoh tomografi akustik atau tomografi kedokteran misalnya, blok
medium yang dilalui beberapa berkas sinar gelombang akan terdefinisi
dengan baik sehingga merupakan sub-sistem permasalahan inversi
over-
determined
. Sebaliknya, daerah yang sama sekali tidak dilalui berkas
sinar gelombang (karena keterbatasan geometri eksperimen) tidak akan
terdefinisi dengan baik sehingga merupakan sub-sistem permasalahan
inversi
under-determined
Posting Komentar