Pages

Minggu, 12 Januari 2014

Step- step Menyelesaikan Metode Geiger/Iteratif

Step-step relokasi dengan metode Geiger/Iteratif
by : Angga Vertika Diansari

1. Tentukan xo, yo, zo, dan to dugaan (biasanya dari stasiun pencatat yang paling dekat)

2. Jika perhitungan dilakukan dengan excel, buatlah kolom-kolom stasiun, xi, yi, residual, delta-x, delta_y,         delta_z, ti obs, dan ti arr.

Step-step Menyelesaikan Metode Grid Search

Step- step Menyelesaikan Metode Grid Search :
by : Angga Vertika Diansari

1. Tentukan to (dilihat dari stasiun yang paling awal mencatat)
2. Mencari nilai ti tra = (sqrt((xi-xo)^2+(yi-yo)^2+zo^2))/vp
3. Mencari nilai ri = ti obs - ti arr = ti obs - (ti tra + to)
4. Mencari nilai RMS residual = (sqrt (sigma ri^2))/n
5. Posisi epicenter adalah xo dan yo yang memiliki nilai RMS residual terkecil
6. Mencari nilai koreksi to=(sigma ri)/n ; sehingga to=to semula + koreksi to

Metode Relokasi

Metode Relokasi
By : Angga Vertika Diansari

Kita sering mendapati bahwa saat gempabumi terjadi, maka release posisi episenter dan hiposenter yang dikeluarkan oleh beberapa badan seismologi dunia kadang berbeda-beda. 
Hal ini dikarenakan dua hal, yaitu :
1.Epicenter bukan merupakan suatu titik, melainkan bidang, sehingga posisi epicenter mainshock tidak hanya    berada pada satu titik tetap
2.Posisi epicenter yang sebenarnya itu sebenarnya terletak pada suatu ellips error, sehingga diperlukan suatu    relokasi agar paling tidak posisinya mencerminkan posisi epicenter yang sebenarnya.

Secara umum, ada 2 macam metode relokasi, yaitu :
1.Metode lokasi mutlak, terdiri atas 2 metode :
   a.Grid search (pencarian kisi-kisi)
   b.Geiger/Iteratif (hitung ulang)
2.Metode lokasi relative
   a.MET (Master Event Technique)
   b.MJHD(Modified Joint Hypocenter Determination)
   c.HypoDD

(to be continued)

Inversi Geofisika (Rangkuman Buku Pemodelan Inversi Geofisika oleh Dr. Hendra Grandis)

Inversi Geofisika (Rangkuman Buku Pemodelan Inversi Geofisika oleh Dr. Hendra Grandis)
By : Angga Vertika Diansari

Parameter model, model, dan respon model.
Misalkan ada suatu benda di bawah permukaan berupa bola padat yang memiliki densitas dan kedalaman tertentu. Lalu dengan pengukuran, kita mendapatkan nilai gravitasinya. Dari gravitasi tersebut akan kita olah sehingga kita mendapatkan hasil suatu grafik.

Maka yang dikatakan data adalah nilai gravitasi tersebut. Yang disebut model adalah bola padat, dan yang disebut respon model adalahgrafik tersebut, sedangkan parameter model adalah nilai densitas dan kedalaman dari bola tersebut.

Data à kualitas sesuatu berdasarkan pengukuran dan pengamatan. Data bisa berupa nilai dan informasi.
Model à merupakan hubungan matematis antara data dan parameter model. Secara umum model dibagi menjadi dua, model yang bersifat linier dan nonlinier.
Parameter model à merupakan kuantitas numeric dari sesuatu yang tidak diketahui dan ingin didapatkan.

Mengapa solusi model tidak unik?
Ada beberapa factor yang menyebabkan ketidakunikan solusi model, seperti :
1.Berdasar sifat fisis fenomena yang ditinjau (dari sumbernya)
2.Kesalahan dari pengukurannya, bisa dari manusianya, bisa dari alatnya
3.Adanya galat/ kesalahan
4.Adanya noise/derau/ bising pada data

next page