Berikut ini penulis emncoba share mengenai step-step mencari epicenter gempa bumi dengan metode gerak partikel. Sebelumnya, hal yang perlu dipahami adalah metode gerak partikel ini adalah metode penentuan epicenter dari 1 stasiun dengan 3 komponen, yaitu komponen vertikal, komponen horisontal E-W, komponen horisontal N-S.
Dan berikut ini step-stepnya. Cekidot :
1) Tentuin arah impuls awal ketiga komponen (apakah kompresi C ataukah dilatasi D)
2) Tentuin nilai 1/2 amplitudo awalnya? Caranya? Ukur aja dengan penggaris ^^
3) Tentuin nilai d dari nilai (s-p) nya.
Untuk gempa dekat (ts-p < 8 detik), maka rumus yang digunakan adalah d=(s-p)*k dimana k adalah konstanta omori, anggap aja besar konstanta omori ini 8 m/s
Untuk gempa tele (ts-p > 8 detik), maka rumusan d yang digunakan adalah d=[(s-p)-2]*10
4) Tentuin tanda (+) atau (-) nya --> intinya dilihat dari komponen Z nya dulu
Komponen Z Komponen H
------------------------------------------------------
Kompresi (+) Kompresi (-)
Dilatasi (+)
Dilatasi (-) Kompresi (+)
Dilatasi (-)
5) Cari vektor resultan komponen horisontal
AH = (Aew^2 + Ans^2)^0.5
tan (teta) = Aew/ Ans
6) Cari vektor resultan komponen vertikal
AR = (AH^2 + AZ^2)^0.5
tan i = AH/AV
7) Mencari kedalaman sumber
h = d*cos i
8) Mencari koordinat epicenter
Mula-mula cari dulu jarak epicenter dengan rumus dH = sqrt(d^2 - h^2)
(delta) x = dH*sin (teta)
(delta) y = dH*cos (teta)
Maka, lintang epic = lintang stasiun +- (delta) y
bujur epic = bujur stasiun +- (delta) x
Catatan : Tanda +- didapat dari arah Aew dan Ans; jadi nanti digambar aja pada bidang cartesius dan dikira-kira, jadi dalam perhitungan sudut anggap semuanya positif.
Selesai, selamat mencoba :)
by : Angga Vertika Diansari, PhD ^^
Dan berikut ini step-stepnya. Cekidot :
1) Tentuin arah impuls awal ketiga komponen (apakah kompresi C ataukah dilatasi D)
2) Tentuin nilai 1/2 amplitudo awalnya? Caranya? Ukur aja dengan penggaris ^^
3) Tentuin nilai d dari nilai (s-p) nya.
Untuk gempa dekat (ts-p < 8 detik), maka rumus yang digunakan adalah d=(s-p)*k dimana k adalah konstanta omori, anggap aja besar konstanta omori ini 8 m/s
Untuk gempa tele (ts-p > 8 detik), maka rumusan d yang digunakan adalah d=[(s-p)-2]*10
4) Tentuin tanda (+) atau (-) nya --> intinya dilihat dari komponen Z nya dulu
Komponen Z Komponen H
------------------------------------------------------
Kompresi (+) Kompresi (-)
Dilatasi (+)
Dilatasi (-) Kompresi (+)
Dilatasi (-)
5) Cari vektor resultan komponen horisontal
AH = (Aew^2 + Ans^2)^0.5
tan (teta) = Aew/ Ans
6) Cari vektor resultan komponen vertikal
AR = (AH^2 + AZ^2)^0.5
tan i = AH/AV
7) Mencari kedalaman sumber
h = d*cos i
8) Mencari koordinat epicenter
Mula-mula cari dulu jarak epicenter dengan rumus dH = sqrt(d^2 - h^2)
(delta) x = dH*sin (teta)
(delta) y = dH*cos (teta)
Maka, lintang epic = lintang stasiun +- (delta) y
bujur epic = bujur stasiun +- (delta) x
Catatan : Tanda +- didapat dari arah Aew dan Ans; jadi nanti digambar aja pada bidang cartesius dan dikira-kira, jadi dalam perhitungan sudut anggap semuanya positif.
Selesai, selamat mencoba :)
by : Angga Vertika Diansari, PhD ^^
3 komentar:
Terima kasih banyak infonya. berarti klo makin banyak seismometer 3 komponen makin maka makin akurat juga penentuan episenter gempanya.
iya....sekarang juga sudah berkembang multitasiun seperti seiscomp3 yang ada di BMKG :)
satuan kedlamannya itu tetap dalam km ato m??
Posting Komentar